Penyediaan benih yang bermutu dalam jumlah cukup dan kontinyu merupakan faktor penting dalam upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi. Usaha pembenihan banyak dilakukan di daerah-daerah di Indonesia karena didukung ketersediaan air cukup baik dimusim kemarau maupun penghujan. Disamping itu usaha pembenihan dirasa lebih rnenguntungkan karena waktu yang digunakan relatif singkat kurang lebih 3 minggu - 1 bulan, serta pemasarannya pun mudah. Pembenihan ikan tawes ada beberapa cara yaitu pembenihan ikan di kolam, pembenihan di sawah dan pembenihan di hapa.
Pemilihan Induk
Untuk mendapatkan benih yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan Tawes perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri :
Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
Sisik-sisiknya besar dan teratur
Pangkal ekor lebar dan kokoh
Pada umumnya ikan tawes jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk tawes betina pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tanda-tanda sebagai berikut :
Induk betina
Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
Tutup insang bila diraba lebih licin
Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam-hitaman.
lnduk jantan
Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
Tutup insang bila diraba terasa kasar
Persiapan Kolam
Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
Perbaikan pematang dan dasar kolam dibuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
Pelepasan Induk
Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari.
Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan.
Pemasukan induk ke kolam pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
Jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejar-kejaran di sekitar tempat pemasukan air.
Penetasan Telur
Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga
Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
Telur ikan tawes biasanya menetas semua setelah 2-3 hari
Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.
Pemungutan Hasil Benih Ikan
Panen dilakukan pada pagi hari
Menyurutkan/mengeringkan kolam
Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
Benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.
Pendederan
Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3 hari
Perbaikan pematang, pembuatan caren/saluran
Dasar kolam diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 1 0 gr/m2 dan pupuk kandang 1 - 1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
Setelah kolam dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm
Kemudian benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
Selanjutnya dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar